Kenapa Saya Fokus di Bekam?


Assalamu alaikum wr wb
Kenapa saya cuma fokus di bekam? Tidak praktek yg lain seperti pijit, akupunktur, kiropraksi, dsb?

Karna otak saya cuma 1. Jika saya fokus di satu bidang, maka ilmu saya bisa “100%” (dalam tanda kutip karna kesempurnaan cuma milik Allah).

Meski saat SD saya pernah ikut lomba Cerdas Cermat dan di ujian nasional bekam PBI tahun 2018 menempati peringkat 1 dgn nilai 92,3. Kalau saya belajar 10 ilmu misalnya seperti pijit, gurah, fashdu, kiropraksi, terapi listrik, dsb, masing2 ilmu itu secara matematis paling cuma 10% penguasaannya. Tidak ahli. Tapi sekedar bisa.

Analoginya seperti Dokter Gigi yg merangkap jadi dokter THT, Dokter ahli syaraf, dokter bedah, dokter Orthopedi, Anaesthesi, Ginekolog, dsb. Mana ada dokter “spesialis” yg serba bisa. Berobat dgn dokter serba bisa macam itu malah ngeri.

Meski demikian saya pernah juga belajar Kiropraksi dgn ustad Agung Yulianto, Fashdu, terapi listrik, dan kai. Tapi semua itu nyaris tidak saya praktekkan. Sekedar memperluas wawasan. Jika bekam menghindari pembuluh darah vena, fashdu dan donor darah malah mengincar pembuluh darah vena. Artinya jika kena itu, sebetulnya tidak berbahaya. Kalau cuma belajar bekam, itu dianggap berbahaya sekali. Meski prinsip bekam pelukaan sedangkal mungkin, tapi darah kotor tetap bisa keluar.

Bekam ini seperti halnya madu, adalah pengobatan langit. Turun dari langit dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Madu sebagai obat dinyatakan oleh Allah SWT:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَا سْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۗ يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَا بٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَا نُهٗ فِيْهِ شِفَآءٌ لِّلنَّا سِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 69)

Sebelum ada obat kimia, para dokter di seluruh dunia meresepkan madu sbg obat. Sekarang pun khasiat madu diakui oleh berbagai riset.

Ada pun bekam dianjurkan oleh para malaikat:

Dari Abdullah bin Mas’ud Ra, Rasulullah SAW menceritakan ketika beliau di Isra’kan, tidaklah beliau melewati sekumpulan Malaikat melainkan mereka menyuruh,” Perintahkanlah ummatmu untuk berbekam” [HR At-Tirmidzi no. 2052, Shahiih Sunan At-Tirmidizi II/204 no. 1672]

Dan diperkuat oleh Nabi:

Dari Samurah Ra: Rasulullah SAW bersabda.:
“Sebaik-baik pengobatan penyakit adalah dengan melakukan bekam” [HR Ahmad V/9,15,19, Al-Hakim IV/208]

Bekam itu membuang darah kotor, darah lebih, racun, serta zat penyebab sakit. Jika kita sakit berat, yg diperiksa dokter dan RS biasanya darah. Cek darah. Oh kolesterol, asam urat, gula darah tinggi dsb. Nah darah yg bermasalah itu dibuang oleh bekam. Diganti dgn darah baru yg segar dan normal. Ada yg gula darahnya 400, setelah beberapa kali bekam turun jadi 189. Jika ada yg bilang orang diabetes tak boleh dibekam karna takut luka, tanyakan ini: kenapa orang diabetes kok di RS diamputasi kakinya? Daging dan tulangnya dipotong? Parah mana amputasi dgn bekam? Yg begini otak, logika, dan akal sehat harus jalan. Toh orang diabetes banyak yg cek darah dilukai 2x sehari dgn alat jarum lancet device. Serupa dgn alat yg dipakai bekam. Jadi wawasan harus luas.

Saya pernah dipijit karna leher dan bahu pegal dan kaku. Saat dipijit enak. Tapi seminggu kemudian, pegal lagi. Pingin pijit lagi. Kalau bekam, efeknya badan jadi enteng selama berbulan2, pandangan mata lebih terang. Kita bisa olahraga kembali seperti saat kita masih muda walau ada sedikit penurunan.

Beberapa yg bisa diobati dgn bekam adalah: pegal di bahu dan leher, pusing, masuk angin, asam lanbung, GERD, hipertensi, diabetes, asam urat, vertigo, dsb.

Penelitian efektivitas bekam itu jarang. Tapi penelitian tentang manfaat donor darah dan phlebotomy yg sama2 membuang darah itu banyak. Bekam lebih baik dari itu karna darah yg dibuang bekam itu darah statik yg kotor, yang bikin sakit. Serta titik bekam itu bisa langsung ke sasaran sakit seperti kepala, leher, bahu, hingga kaki. Sementara donor darah cuma satu titik saja di tangan. Beda jauh.

Pembekam bisa mendakwahkan Islam lewat pengobatan Islami ini. Beberapa non muslim yg saya bekam beberapa kali menyebut hadits tentang bekam. Karna namanya Anthonius, saya tanya: bapak Islam? Oh tidak. Saya Kristen. Tapi mengetahui beberapa hadits soal bekam. Ada juga Joshua (27 tahun) yg kerap berkata Haleluya, tapi yakin soal bekam karna khasiatnya langsung terasa. Pegal dan pusing jadi hilang. Pak Agus (57 tahun) yg juga rutin berobat ke RS Otak Nasional dgn dokter2 yg cerdas serta peralatan canggih juga berkata: Kalau saya tidak merasakan apa2 usai bekam, maaf saja, saya tak akan kembali lagi ke sini. Dari awalnya lumpuh di kursi roda karna stroke dan tumor otak, alhamdulillah sudah bisa jalan pagi 1 jam lebih. Padahal saat pertama kali bekam, jalan saja susah. Temannya yg berobat di RS yg sama dan pakai pengobatan alternatif lain, masih pakai kursi roda, katanya.

Pak Made (52 tahun) yg beragama Hindu seorang komandan, bertanya kepada anak buahnya hari yg baik untuk bekam. Saat pertama kali bekam juga badannya loyo padahal sudah minum obat hipertensi selama 4 tahun. Usai bekam, 2 minggu kemudian dia cerita sudah bisa olahraga lagi. Push up 100x dan main treksando.

Seorang pembekam harus tampil sebagai seorang muslim. Wa ana minal muslimin. Bukan justru meniru2 orang kafir atau tasyabbuh. Misalnya pakai baju Cina, dipanggilnya suhu, serta pakai istilah2 Cina. Jadi Cino Ireng. Yang model begini, bagaimana bisa berdakwah tentang Islam? Penampilannya saja meniru kaum lain. Pengobatan Cina meski ada yg mengakui manfaatnya, setahu saya pantang mengeluarkan darah. Cuma ditusuk, tapi darah tidak keluar. Ada juga pak Syarif cerita saat berobat ke dokter akupunktur, saya cuma ikut akupunktur saja. Obatnya saya tidak ambil takut bahannya terbuat dari apa. Bahannya kan bisa dari cacing, kalajengking, ular, dsb.

Seorang Cina berbaju dan berbahasa Cina itu tanda dia bangga dgn jati dirinya. Tapi seorang Melayu Muslim yg kulitnya coklat berusaha tampil seperti orang Cina ya aneh. Be yourself. Just the way you are. Jangan jadi orang lain..

Buktikan Islam yang terbaik:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّا سِ تَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَا نَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَ كْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 110)

Nabi bersabda: Al-islamu ya’lu wala yu’la ‘alaih: Islam senantiasa unggul, dan ia tidak akan terungguli. Hendaknya kita yakin akan hal itu.

Meski kita tetap pakai pengobatan lain, jadikan bekam sbg pengobatan utama untuk mengikuti sunnah Nabi. Jangan jadi pengobatan alternatif sebagaimana disebut Ketua PBI, dokter Zaidul Akbar.

Enak mana bekam dgn cuci darah, pasang ring jantung, atau amputasi?

Tinggalkan komentar