Alhamdulillah murid yang dilatih bekam secara online di pedalaman Papua (gratis) bisa menyembuhkan istrinya yang darah tinggi, migraine, serta leher dan bahu kaku. Cuma kolesterol tinggi di 304 karna hampir 2 bulan tak bekam. Padahal seperti cuci darah, bekam harus rutin minimal sebulan sekali
Kondisi lagi kepepet / darurat. Tensi darah 180/95 dan biasa jatuh pingsan. Jika dibiarkan bahaya. Tempat bekam terdekat 1,5 hari perjalanan. Jadi mau tak mau harus saya ajarkan bekam sebab tempatnya di pedalaman Papua.
Bagaimana caranya?
Pertama ya beli alat-alatnya seperti gelas bekam, lancing device (pen bekam), jarum 21g, masker, sarung tangan, dsb. Dikirim ke Boven Digoel Papua. Ongkos Kirimnya lumayan juga. Agar irit, harus dijejal-jejalkan sehingga sebagian barang dilepas dari kardus.
Via WA (Whatsapp), saya ajarkan cara-cara bekam. Saya kirim juga foto-foto titik bekam yang sunnah. Saya ajarkan titik terlarang yang tidak boleh dibekam.
Ada kesulitan kok pen bekam dan jarum tidak berfungsi?
Terpaksa saya videokan cara memasang jarum ke pen nya agar jelas.
Ada yang tanya, bekamnya pakai jarum atau pisau?
Saya jawab dengan jarum. Sebab terkontrol kedalamannya oleh Pen nya. Lebar juga tidak sampai 0,2 mm. Aman. Apalagi orang yang diabetes kan biasa cek darah sendiri dengan jarum seperti itu setiap hari. Kalau pakai pisau, khawatir terlalu dalam dan panjang. Melihat foto-foto malpraktek bekam dengan pisau, ngeri sekali melihatnya. Jadi mengajarkan bekam dengan pisau lewat online, bahaya. Harus tatap muka.
Yang jelas berkali-kali saya pandu dan monitor agar tidak terjadi hal yang diinginkan. Tekanan darah yang sempat 190/95 alhamdulillah turun jadi 130/90 bahkan akhirnya normal.
Filed under: Kesehatan, Kesehatan Islami | Tagged: Bekam, darah tinggi, hijama, kolesterol |
Tinggalkan Balasan