Sepintar-pintarnya anak. Sekaya-kayanya anak. Sehebat-hebatnya anak. Tetap saja anak itu lebih rendah dari orang tuanya. Mereka berasal dari air mani orang tuanya.
Jadi hendaknya seorang anak itu tidak sombong di depan orang tuanya. Tidak durhaka.
Jika bicara di depan orang tua, harus dengan suara lembut. Harus merendah. Tidak jumawa. Berkata “Aaah” saja dihitung durhaka, bagaimana jika dia marah-marah kepada orang tuanya?
Sedekah seribu trilyun, sholat hingga kaki bengkak, percuma jika durhaka terhadap orang tua. Neraka jadi tempat tinggalnya.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2008/03/06/doa-untuk-ibu-bapak-orang-tua/
Filed under: Agus Nizami, Dakwah |
Tinggalkan Balasan