Saat beli tensi darah digital pada bulan Maret 2017, saya periksa tensi darah saya. Hasilnya 139/102. Wah tinggi sekali? Biasanya saya 126/80 di usia 49 tahun. Jangan-jangan alatnya ngaco. Saya periksa ulang, ya sekitar segitu angkanya. Angka Diastolik yang 102 itu lho yang tinggi. Di atas 100, berarti sudah hipertensi (normalnya 80). Ada pun angka Sistolik yang 139 itu sudah pre Hipertensi. Normalnya 120.
Saya pikir akurasi alat tensi digital tsb amat buruk. Masak bedanya sampai 20 lebih dari angka biasa?
Tapi usai dibekam, keesokan harinya saat saya ukur kembali angkanya cuma 108 untuk Sistolik dan 76 untuk Diastolik. Sistolik normal dan Diastolik agak sedikit rendah. Berarti alat tensi darah digital saya akurasinya lumayan. Saat diukur tinggi, memang badan saya sudah tidak karuan rasanya. Leher dan bahu pegal. Kepala juga seperti penuh/mumet. Usai dibekam, alhamdulillah entengan. Dan diukur dengan alat tensi darah juga turun.
Filed under: Kesehatan Islami | Tagged: Bekam, hipertensi, tensi darah |
Tinggalkan Balasan