Orang2 yang masuk surga adalah orang2 yang beriman dan beramal saleh. Sebelum melakukan amal saleh, disunnahkan membaca Bismillahir rohmannir rohiim. Dgn nama Allah yg Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Nah Sifat Pengasih dan Penyayang ini harus menjadi sifat seorang Muslim.
Kalau ada orang yang haus darah dan gemar membunuh meski dgn dalih agama, percayalah itu bukan Muslim. Tapi vampir yang berkeliaran…. Setan berwujud manusia.
Jika hati dipenuhi rasa benci dan dengki serta hasad, dia tidak pantas berdakwah atau berjihad. Sebab itu adalah sifat tercela yang dijauhi para Nabi. Hasilnya cuma kerusakan. Apalagi kalau gemar adu kambing.
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” [Ar Ra’d 29]
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu ialah “salaam” [Ibrahim 23]
Saat penduduk Thaif menolak dakwah Nabi bahkan menimpuki Nabi hingga berdarah dan Malaikat Jibril menawarkan kepada Nabi untuk menghancurkan penduduk Thaif dgn menjatuhkan gunung2, Nabi menolak. Siapa tahu nanti dari keturunan mereka akan muncul Muslim2 yang baik.
Bahkan ketika tahu malaikat akan mengazab kaum Luth, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth tidak tega:
“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.” Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: “Ini adalah hari yang amat sulit” [Huud 75-77].
”Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa : 107)
Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia. Dalam berdakwah, Rasul SAW senantiasa mengajak umatnya dengan cara yang lembut, sopan, bijaksana, kasih sayang, dan penuh keteladan.
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS An-Nahl: 125).
Bahkan terhadap Fir’aun yang super Kafir karena mengaku Tuhan dan paling zalim sekalipun Allah memerintahkan Nabi Musa untuk berdakwah kepada Fir’aun dengan baik. Padahal Fir’aun ini zalimnya luar biasa karena sudah membunuh banyak bayi lelaki dan ingin membunuh Nabi Musa dan pengikutnya. Allah tidak memerintahkan Nabi Musa membunuh Fir’aun atau pun Bughot karena kekafiran dan kezaliman Fir’aun. Jadi aneh jika zaman sekarang ada yang membantai puluhan ribu manusia dengan alasan si Fulan yang sebenarnya masih sholat sebagai Kafir dan Zalim. Itu bertentangan dengan AL Qur’an:
Apa firman Allah kepada Musa?
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [Thaahaa 43-44]
Filed under: Agus Nizami, Hikmah |
Tinggalkan Balasan