Diblokir FB 3 Hari gara2 tulisan tentang Rodja yang mempropagandakan Syi’ah bukan Islam. Ini pesan dari FB:
This Feature is Temporarily Blocked
You recently posted something that violates Facebook policies, so you’re temporarily blocked from using this feature. For more information, visit the Help Center.To keep from getting blocked again, please make sure you’ve read and understand Facebook’s Community Standards.
The block will be active for 2 days and 15 hours more.
If you think you’re seeing this by mistake, please let us know.
Ini tulisan saya yang dihapus dan diblok FB:
Habis denger Radio Rodja para ibu jadi lantang berucap Syi’ah bukan Islam. Syi’ah kafir! Ini yang ngajarin siapa ya? Bolehkah TV atau Radio SARA begini siaran di tanah air?
Khawatirnya kalau ternyata Syi’ah itu Islam, label kafir berbalik ke mereka. Akhirnya segala amalan seperti sholat, puasa, zakat jadi sia-sia hanya karena ini. Bangkrut.
Aturan Husnul Khotimah atau dapat akhir yang baik, akhirnya bisa jadi Su’ul Khatimah atau Akhir yang buruk gara2 ini.
Selama saya ngaji dari kecil hingga umur 48 tahun ini belum pernah ada guru saya yang mengajarkan pada saya kalau Syi’ah itu kafir / bukan Islam. Saya lihat juga mereka berhaji ke Baitullah. Hanya orang Islam yang boleh masuk ke tanah suci Mekkah. Jadi resikonya besar sekali.
Kalau Syiah kafir, berarti raja Abdullah yg mengundang Ahmadinejad (Syiah) berhaji dan ulama Arab Saudi yg membiarkannya itu bahlul atau durhaka pada Allah karena mengizinkan orang kafir masuk tanah suci Mekkah. Kuota haji Iran tahun 2014 sebesar 61.000 jemaah itu hampir 3x lipat kuota Malaysia yg 23.000 orang. Korban terbesar tragedi Mina tahun 2015 juga dari jemaah haji Iran.
“Raja Abdullah, hari ini mengundang Ahmadinejad untuk ikut berhaji di Makkah, ”
≠===========
Ini dibaca saja deh buat pertimbangan sebelum mengkafirkan Syi’ah. Buat kaum Syiah tidak pengaruh. Tapi buat yg bilang Syi’ah itu kafir, jika tidak benar di akhirat ada balasannya. Jadi hati2:
Propaganda Syi’ah Bukan Islam
http://syiarislam.blogspot.co.id/2015/10/propaganda-syiah-bukan-islam.html
Ada banyak link2 berita di situ seperti dari NU, website Habib Rizieq dsb.
“… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya”. [HR Bukhari]
“Barangsiapa yang berkata kepada saudaranya “hai kafir”, maka ucapan itu akan mengenai salah seorang dari keduanya.” [HR Bukhari]
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Ra, bahwa Nabi SAW bersabda:
“Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang dari keduanya mendapatkan kekafiran itu. Dalam riwayat lain: Jika seperti apa yang dikatakan. Namun jika tidak, kekafiran itu kembali kepada dirinya sendiri”.[HR Muslim]
Dari Abu Dzarr Ra, Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]
Mengkafirkan muslim itu tak boleh sembrono. Apalagu modalnya cuma fitnah radio Rodja:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu (atau mengucapkan Tahlil): “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu [dulu juga kafir], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” [An Nisaa’ 94]
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/
Dalam menerima berita kita harus hati-hati meski dari orang yang kita percaya. Tabayyun/periksa langsung kebenaran beritanya pada orang yang dituduh:
[Al Hujuraat 49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/08/23/pendidikan-akhlak-dalam-surat-al-hujuraat/
Syi’ah hina istri dan sahabat Nabi, kata mereka. Tidak semua Syi”ah begitu. Baca ini:
Ahmadinejad: Siapa Menghina Sahabat Rasulullah Sekutu Musuh Islam
Presiden Ahmadinejad menandaskan, “Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing.”
http://www.ipabionline.com/2013/02/ahmadinejad-siapa-menghina-sahabat.html#ixzz2PpyAj3AN
Khamenei: Haram Menghina Istri Nabi dan Simbol Ahlusunah
http://syiahali.wordpress.com/2011/09/07/fatwa-para-ulama-larangan-mencaci-para-sahabat/
Fatwa Para Ulama Syi’ah Larangan Mencaci Para Sahabat
http://www.shia-explained.com/my/archives/2364
Bagaimana dgn nikah Mut’ah? Pelajari dulu itu di Al Qur’an dan Hadits. Cari kata Mut’ah di Al Qur’an digital. Ada 5 ayat ttg itu. Di hadits Sunni pun disebut beberapa kali Nabi membolehkan nikah mut’ah. Apa Nabi membolehkan pelacuran / maksiat meski di hadits Nabi kemudian mengharamkannya? Di Wahabi pun ada Nikah Misyar yg aneh di mana suami boleh tidak adil dalam memberi nafkah lahir dan batin pada istrinya. Apa itu kafir? Menurut Syiah ayat Al Qur’an cuma bisa dimansukh oleh ayat Al Qur’an juga.
Dalam Fiqih beda itu biasa. Beda bukan berarti kafir. 4 mazhab Sunni itu banyak bedanya misalnya menyentuh wanita membatalkan wudlu atau tidak. Kepiting halal atau haram. Sholat pakai usholli atau tidak, dsb.
Banyak orang awam tertaruk radio Rodja karena ada pembacaan Al Qur’annha. Tapi kalau ujung2nya dihasut sehingga mengkafirkan dan membenci sesama muslim buat apa? Khawarij itu namanya.
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Filed under: Agus Nizami, Dakwah |
Tinggalkan Balasan